Angel of Mouth

By Angelinhere

Kita harus tau, kapan waktunya mulut harus terbungkam, kapan ia harus menganga’ dengan lebarnya.

Peribahasa ‘mulut Mu harimau Mu’ sudah barang tentu bukanlah isapan jempol semata. Mulut mu bahkan lebih tajam dari sebuah pisau, ia mungkin tidak melukai mu, seperti saat pisau menyayat jari mu sembari mengeluarkan darah. Tetapi mulut berbeda, ia melakukannya dengan caranya sendiri.

Sesuatu yang tidak Nampak itu mungkin lebih pedih dan lebih dahsyat.

Mungkin untukmu celotehan mu itu gurauan, tetapi betulkah itu berlaku untuk orang lain?

Katamu ‘hidup di bawa happy, jangan terlalu serius?’, tetapi nyatanya itu dirimu, bukan orang lain. Kita bukan hidup di dunia cermin, dimana saat kau memandang ke arah manapun, kau melihat potret dirimu dengan tingkah polah khas mu. Ini dunia nyata….

Katamu ‘tidak sengaja’ tetapi untuk yang lain belum tentu.

Sesuatu yang Nampak itu akan sembuh dalam hitungan hari disertai dengan pengobatan yang tepat. Tetapi pernahkan mempertimbangkan yang tak tampak, karena ia hanya akan hilang hanya dengan KEIHKLASAN.

Lalu apakah IKHLAS akan mudah diucapkan? Mungkin ‘iya’ jawabannya untuk si mulut. Tetapi pernahkah kau tanyakan pada si hati? Dia ada jauh di dalam, jauh dari peradaban, dia mungkin tidak seeksis mulut yang modis dan otak yang cemerlang, tetapi hati, jauh lebih ‘modest’ ia tidak menampakkan diri, tapi dia mampu mempengaruhi mulut dan otak mu…

Jadi, tidak salah khan, kalau kita generalisir, apa yang di ucapkan mulut mu dan di proyeksikan otak mu, adalah hasil dari kerja hatimu memerintahkan mereka berdua?

*sigh*

.: Jak. 07.02.12 :.