By Angelinhere
Syiipp, tanpa basa-basi yg busuukk…ini dia lanjutan Cerita Akber Edisi Mbak Wina (QM Financial), bagi gy belum baca Episode 1, masuk ke link ini.
To start a business, kita harus tahu : Apa, Siapa, Bagaimana.
Whaaaattt didn’t get your point here miss…
Okey, relax, Angelinhere bakal certain kok sih, sabar dikit :P masih sabar khaaan dengerin (ups, maksudnya baca) cerita ini?
“Apa ?”
-Pertanyaan ini menyangkut apa yang mau kita jual. Apakah itu produk? Apakah itu Jasa?
Kita ambil contoh Starbucks Coffee. Produk yang mereka jual adalah of course Coffee Okey?
-Selanjutnya apa yang kita butuhkan untuk membangun si “produk” atau ‘jasa’. We called it ingredients.
Kalau soal starbuck berarti butuh :
a. Bahan : Coffee
b. Alat : Mixer or Grinder maybe?
c. Ilmu : apakah butuh orang-orang yang tersertifikasi (ahli) dalam bidangnya? Perijinan (BPOM, HAKI,dll)?
d. Modal : Modal tidak melulu mengenai uang, manpower (karyawan) juga merupakan modal kita.
“Siapa ?”
-Produk kita produksi agar dibeli, so pernah berpikir kah siapa orang yg mau beli produk kita?
-Udah tau belum karakteristik orang yang menurut pandangan kita Mau menghabiskan uangnya untuk membeli produk kita?
-Umurnya berapa? Tinggalnya dimana? Pekerjaannya apa? Kesukaannya apa? Dan 100 0pertanyaan lain yang harus kita tau jawabannya
-Kalo soal starbuck siapa bearti orang yang bersedia meluangkan waktunya di coffee shop untuk membangun ‘connection’ instead of menikmati coffee… Some of them maybe, kalangan pebisnis yang senang me’loby’ di area-area non office (misal di food court, etc), atau teman-teman (remaja – ortu) yang bosan hang out di mall, dll
“Bagaimana ?”
-Bagaimana membuat orang mau membeli produk kita?
-Bagaimana produk kita become top of mind customer. So, seandainya, kita di mall memikirkan kopi, direct to Starbuck, memikirkan Ayam Crispy direct to KFC or maybe Mc D? Etc. This is all about ‘Branding’.
-Coba jawab pertanyaan ini ? Bagaimana kamu mendiskripsikan produk mu?
Contoh Starbucks, mereka melihat “Starbuck and you is bigger that coffee”, means, connection between customer and the brand is more than the most favorable coffee in the world :P *lebay bgt gue yak* This is what we called with Unique Interactions.
Barista yang ada di Starbucks adalah modalnya.. Mbak Wina sendiri pernah ngerasain, diperlakukan dengan ‘istimewa’ oleh barista Starbucks. Konon katanya dulu suaminya Mbak Wina itu kerja di Sampoerna Strategic Square Building, yang bercokol lah itu Starbucks di Gedung keren (menurutku) itu… Suaminya Mbak Wina, mungkin setiap hari selalu mampir beli kopi di situ. CUMA 3 bulan sekali Mbak Wina ikut minum-minum di Starbucks bareng suaminya. Sampai suatu hari, Mbak Wina datang sendiri tanpa suaminya, dan apa yang Barista itu bilang : “Mbak tumben suaminya gak ikut”. This is the uniqueness it self, how they build a relationship, a connection. And what more that Starbucks Barista has and the other MAYBE not is : saat melayani pelanggan, baik itu dari mahasiswa, karyawan, bos besar, owner perusahaan terkaya di dunia, sekalipun Steve Jobs (alm) yg beli mereka melakukan komunikasi secara ‘straight to the eyes’. They don’t put customer identity into it. So, mau yg beli itu jabatannya apapun, they will do it the same. Dan orang yang diperlakukan begitu pun tidak merasa diperlakukan dengan tidak wajar. And Mbak Wina has just said, Gimana sih cara Starbucks mentraining barista-baristanya? Hmmm… that will be their world best secret :P
-So, bagaimana kita mampu mendiskripsikan produk, itu yang kita jual ke pasaran.
-Seberapa modal yang berani kamu keluarkan untuk bisnismu…
For my self, bisnis itu tidak melulu membicarakan untung (tapi juga gak rugi ye). Sometimes it just comes out to become fairly enough (pas-pasan), tapi mungkin ada kalanya juga yg mengalami rugi mungkin ya… Disini kita (pengusaha) di tantang, seberapa besar kamu berani kehilangan uang mu?? Modalmu? Apa yang kita pertaruhkan, kurang lebih itu adalah ½ dari apa yg kita dapatkan.. So it will come into twice, or multiple profit :P So? Wani piro’? heheh
Okey, then, we come to the end of our sharing thingy.. Panjang ye? Maaap, jari-jarinya lagi seneng menari, dan otaknya lagi encer :P hihihi
So, from the whole things I’ve heard from Mbak Wina and I tried to re-write it with my own thought, the point is :
a. When you want to ‘take’ someone money without maintain a good relation, you will kill a relationship itself.
b. Think Less, Do More (bisnis kalo Cuma dipikirin, ga akan pernah jalan ceuuu…take the risk and enjoy the show!)
c. Tahu gak apa yang membuat kita RELA pergi ‘bekerja’ jam 5 pagi trus pulang jam 12 malem tapi tetep bisa sumringah? Kita sudah melakukan apa yang kita sukai… So Love yr works, and the miracle will happened
d. Terus ber-evolusi.
e. Belajar terus
f. Kapan waktunya kita mengembangkan bisnis? Do the whole point above, and we’ll know it by ourselves what or when we should act More!
End of the story…
Love you Readers,
X.o.X.o
Let’s the picture tell you the rest story :
No comments:
Post a Comment