noy boy L.o.V.e angelinhere

noy boy L.o.V.e  angelinhere

Tuesday, January 31, 2012

Sharing Story : Menikah maka menjadi Kaya lah dirimu!

Repost by Angelinhere

Pada hari-hari pertama pernikahan kami, suami bertanya, “Ke mana saja uangmu selama ini?” Pertanyaan itu sungguh menggedor dadaku. Ya, ke mana saja uangku selama ini? Buku tabunganku tak pernah berisi angka belasan hingga puluhan juta. Selalu hanya satu digit. Itu pun biasanya selalu habis lagi untuk kepentingan yang agak besar seperti untuk bayar kuliah (ketika aku kuliah) dan untuk kepentingan keluarga besarku di kampung. Padahal, kalau dihitung-hitung, gajiku tidaklah terlalu kecil-kecil amat. Belum lagi pendapatan lain-lain yang kudapat sebagai penulis, instruktur pelatihan menulis, pembicara di berbagai acara, guru privat, honor anggota tim audit ataupun tim studi. Lalu, ke mana saja uangku selama ini? Kepada suamiku, waktu itu aku membeberkan bahwa biaya operasional untuk keaktifanku cukup besar. Ongkos jalan, pulsa telepon, nombok biaya kegiatan, makan dan traktiran. Intinya, aku mencari apologi atas aliran uangku yang tidak jelas.

Namun diam-diam aku malu padanya. Sesaat sebelum pernikahan kami, dia berkata, “Gajiku jauh di bawah gajimu...”. Kata-kata suamiku -ketika masih calon- itu membuatku terperangah. “Yang benar saja?” sambutku heran. Dengan panjang kali lebar kemudian dia menjelaskan kondisi perusahaan plat merah tempatnya bekerja serta bagaimana tingkat numerasinya. Yang membuatku lebih malu lagi adalah karena dengan gajinya yang kecil itu, setelah empat tahun hidup di Jakarta, ia telah mampu membeli sebuah sepeda motor baru dan sebuah rumah –walaupun bertipe RSS- di dalam kota Jakarta. Padahal, ia tidak memiliki sumber penghasilan lain, dan dikantornya dikenal sebagai seorang yang bersih, bahkan “tak kenal kompromi untuk urusan uang tak jelas.” Fakta bahwa gajinya kecil membuatku tahu bahwa suamiku adalah seorang yang hemat dan pandai mengatur penghasilan. Sedang aku?

***

Hari-hari pertama kami pindahan.
Aku menata baju-baju kami di lemari. “Mana lagi baju, Mas?” tanyaku pada suami yang tengah berbenah. “Udah, itu aja!” Aku mengernyit. “Itu aja? Katanya kemarin baju Mas banyak?” tanyaku lebih lanjut. “Iya, banyak kan?” tegasnya lagi tanpa menoleh. Aku kemudian menghitung dengan suara keras. Tiga kemeja lengan pendek, satu baju koko, satu celana panjang baru, tiga pasang baju seragam. Itu untuk baju yang dipakai keluar rumah. Sedang untuk baju rumah, tiga potong kaos oblong dengan gambar sablon sebuah pesantren, dua celana pendek sedengkul dan tiga pasang pakaian dalam. Ketika kuletakkan dalam lemari, semua itu tak sampai memenuhi satu sisi pintu sebuah lemari. Namun dua lemari besar itu penuh. Itu artinya pakaianku lebih dari tiga kali lipat lebih banyak dibanding jumlah baju suamiku. Kata orang, kaum wanita biasanya memang memiliki baju lebih banyak dibanding kaum laki-laki. Tapi isi lemari baju itu memberikan jawaban atas banyak hal padaku. Terutama, pertanyaannya di hari-hari pertama pernikahan kami tentang ke mana saja uangku. Isi lemari itu memberi petunjuk bahwa selain untuk keluarga dan organisasi, ternyata aku menghabiskan cukup banyak uang untuk belanja pakaian. Oo!

Pekan-pekan pertama aku hidup bersamanya.
Aku mencoba mencatat semua pengeluaran kami. Dan aku sudah mulai memasak untuk makan sehari-hari. Cukup pusing memang. Apalagi jika melihat harga-harga yang terus melonjak. Tapi coba lihat...! Untuk makan seminggu, pengeluaran belanjaku tak pernah lebih dari seratus ribu. Padahal menu makanan kami tidaklah terlalu sederhana: dalam seminggu selalu terselip ikan, daging atau ayam meski tidak tiap hari. Buah–makanan -kesukaanku- dan susu –minuman favorit suamiku- selalu tersedia di kulkas. Itu artinya, dalam sebulan kami berdua hanya menghabiskan kurang dari lima ratus ribu untuk makan dan belanja bulanan. Aku jadi berhitung, berapa besar uang yang kuhabiskan untuk makan ketika melajang? Aku tak ingat, karena dulu aku tak pernah mencatat pengeluaranku dan aku tidak memasak. Tapi yang pasti, makan siang dan malamku rata-rata seharga sepuluh hingga belasan ribu. Belum lagi jika aku jalan-jalan atau makan di luar bersama teman. Bisa dipastikan puluhan ribu melayang. Itu artinya, dulu aku menghabiskan lebih dari 500ribu sebulan hanya untuk makan? Ups!

Baru sebulan menikah.
“De, kulihat pembelian pulsamu cukup banyak? Bisa lebih diatur lagi?”
“Mas, untuk pulsa, sepertinya aku tidak bisa menekan. Karena itu adalah saranaku mengerjakan amanah di organisasi.” Si mas pun mengangguk. Tapi ternyata, kuhitung dalam sebulan ini, pengeluaran pulsaku hanya 300 ribu, itu pun sudah termasuk pulsa untuk hp si Mas, lumayan berkurang dibanding dulu yang nyaris selalu di atas 500 ribu rupiah.

Masih bulan awal perkimpoian kami.
Seminggu pertama, aku diantar jemput untuk berangkat ke kantor. Tapi berikutnya, untuk berangkat aku nebeng motor suamiku hingga ke jalan raya dan meneruskan perjalanan dengan angkutan umum sekali jalan. Dua ribu rupiah saja. Pulangnya, aku naik angkutan umum. Dua kali, masing-masing dua ribu rupiah. Sebelum menikah, tempat tinggalku hanya berjarak tiga kiloan dari kantor. Bisa ditempuh dengan sekali naik angkot plus jalan kaki lima belas menit. Ongkosnya dua ribu rupiah saja sekali jalan. Tapi dulu aku malas jalan kaki. Kuingat-ingat, karena waktu mepet, aku sering naik bajaj. Sekali naik enam ribu rupiah. Kadang-kadang aku naik dua kali angkot, tujuh ribu rupiah pulang pergi. Hei, besar juga ya ternyata ongkos jalanku dulu? Belum lagi jika hari Sabtu Ahad. Kegiatanku yang banyak membuat pengeluaran ongkos dan makan Sabtu Ahadku berlipat.

Belum lagi tiga bulan menikah.
“Ke ITC, yuk, Mas?” Kataku suatu hari. Sejak menikah, rasanya aku belum lagi menginjak ITC, mall, dan sejenisnya. Paling pasar tradisional. “Oke, tapi buat daftar belanja, ya?” kata Masku. Aku mengangguk. Di ITC, aku melihat ke sana ke mari. Dan tiap kali melihat yang menarik, aku berhenti. Tapi si Mas selalu langsung menarik tanganku dan berkata,”Kita selesaikan yang ada dalam daftar dulu?” Aku mengangguk malu. Dan aku kembali teringat, dulu nyaris setiap ada kesempatan atau pas lewat, aku mampir ke ITC, mall dan sejenisnya. Sekalipun tanpa rencana, pasti ada sesuatu yang kubeli. Berapa ya dulu kuhabiskan untuk belanja tak terduga itu?

Masih tiga bulan pernikahan “Kita beli oleh-oleh sebentar ya, untuk Bude?” Masku meminggirkan motor. Kios-kios buah berjejer di pinggir jalan. Kami dalam perjalanan silaturahmi ke rumah salah satu kerabat. Dan membawakan oleh-oleh adalah bagian dari tradisi itu.
“Sekalian, Mas. Ambil uang ke ATM itu...” Aku ingat, tadi pagi seorang tetangga ke rumah untuk meminjam uang. Ini adalah kesekian kali, ada tetangga meminjam kepada kami dengan berbagai alasan. Dan selama masih ada si Mas selalu mengizinkanku untuk memberi pinzaman(meski tidak langsung saat itu juga). Semua itu membuatku tahu, meskipun hemat, si Mas tidaklah pelit. Bersikaplah pertengahan, begitu katanya. Jangan menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak jelas, tapi jangan lantas menjadi pelit!

***

Semester pertama pernikahan.
Mengkilat. Elegan. Kokoh. Masih baru. Gress. Begitu sedap dipandang mata. Benda itu, sudah sekian lama kuinginkan. Sebuah laptop baru kelas menengah (meski masih termasuk kategori low end). Namun selama ini, setiap kali melihatnya di pameran atau di toko-toko komputer, aku hanya bisa memandanginya dan bermimpi. Tak pernah berani merencanakan, mengingat duitku yang tak pernah cukup. Tapi rasanya, dalam waktu dekat benda di etalase itu akan kumiliki. Rasanya sungguh indah, memiliki sebuah benda berharga yang kubeli dengan uangku sendiri, uang yang kukumpulkan dari gajiku.

Sejak menikah, aku tak pernah lagi membeli baju untuk diriku sendiri. Pakaian dan jilbabku masih dapat di-rolling untuk sebulan. Sejak menikah, aku memilih membawa makan siang dari rumah ke kantor. Aku juga jarang ke mall lagi. Dan kini, setiap kali akan membeli sesuatu, aku selalu bertanya: perlukah aku membeli barang itu? Indahnya, aku menikmati semua itu. Dan kini, aku bisa menggunakan tabunganku untuk sesuatu yang lebih berharga dan tentu saja bermanfaat bagi aktifitasku saat ini, lingkunganku dan masa depanku nanti.

Aku bersyukur kepada Allah. Semua ini, bisa dikatakan sebagai berkah pernikahan. Bukan berkah yang datang tiba-tiba begitu saja dari langit. Tapi berkah yang dikaruniakan Allah melalui pelajaran berhemat yang dicontohkan oleh suamiku. Rabb, terima kasih atas berkahMu...

Wedding Review : Gedung Granadi, Kuningan

By Angelinhere

(Begitu masuk Aula naik tangga di step pertama di suguhi cewek-cewek di meja tamu, begini dekornya)

(Begitu masuk di step ke dua ada meja hasil pre wedding mereka, begini nih, keren bukan?)

(Narsis dulu di atas pelaminan nya Thoms)

(Di depan aula juga ada dekorasi wedding yang 'simple' cuma papan bertuliskan "JUST MARRIED" tapi Aku SUKA SEKALI!)

( Di aula juga ada karangan bunga selamat menikah dari rekanannya siapa tau deh)

(ada lagi dekor menarik sebelum masuk ruangan utama aula, pohon dekor yang ada lampion gantung plus permata-permata, uwwhhh, suka banget, so sweet)

Udah puas sama foto-fotonya? *maksudnya ngomong ma diri sendiri, wkwk* Sekarang masuk ke reviewnya yah...

Akhirnya, ada juga review wedding lagi, udah lama yeeeii, kaga nulis review. Baru sempet lagi niy dating ke undangan wedding temen, kali ini yang berbahagia adalah si Thomas (temen waktu di Event Organizer dulu) dan Mbak Kiki (temen maen the sims social di FB meskipun dunia aslinya kaga kenal sama sekali).

Angelinhere so far gak kenal sih sama Mbak Kiki, Cuma mereka itu pacaran sejak dulu jaman 2008 Angelinhere masih kerja di Event Organizer, jadi pacarannya cukup lamuuuaaa jugaaa..

Hari itu jadi hari paling membahagiakan untuk Thoms & wife, tepatnya di hari Minggu, 29 Januari 2012 di Gedung Granadi, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-1 Kav 8-9 Jakarta Selatan 12950 (Sebelah Gran Melia Hotel). CP. Bapak Jarot 0813-15699078/Ibu Rumi 0812-9258956. Acara akad nikahnya diadakan dimana aku kurang paham juga (maklum dapet undangannya juga via facebook), tapi resepsinya diadakan mulai pukul 19.00 – 21.00 WIB.

Pertama kali muncul di lobby gedung ini, udah muncul kesan ‘Whuaaaahhh’ banget. Classy Karena banyak anak tangga menuju ruang resepsi utama (mohon maaf nama aula utamanya lupa namanya) dan full karpet jadi buat cewek-cewek yang pake high heels gak takut ‘pletak-pletok’.

Masuk ke dalam Aula, muncul lagi wuah nya, tapi lebih kepada, karena hasil dekornya temenku yg kueeereeeenn pake banget, super likes. Kalo ga salah temen ku ( ya temennya si Thomas juga lah ya) itu kerjanya di ‘Suryo Décor’ atau ‘ Rolas Décor’. Tipikal dekornya kebaca banget deh, nuansa soft, mawar-mawar putih, dan pink, dan ungu. Lampion-lampion, dekor kandang burung warna putih yang sweeetttt banget, dll. So far, dari 1-10, buat dekornya : 9,5 *with standing ovation* Hehe

Soal makanan, ga ke ‘detect’ itu kateringnya punya siapa, tapi rasanya : Zuppa Soup nya terlalu asin dan kurang creamy, sate padangnya enak, es ‘boyogot’ ato seperti es campur gitu enak juga, mpek-mpek nya puedess banget kuahnya dan rasa ikan tenggirinya gak ada sama sekali, dimsum nya enak (tapi sayang ini makanan yg paling pertama ludesss, dess… Trus buffetnya gak nyoba niy, karena udah kuenyang…

Tamu yang hadir malam itu mungkin skitar 1000 orang yah, awalnya sih gak gerah, tapi lama-lama gerah ye (tapi itu kayaknya karena Angelinhere kesana-kemari berburu makanan, hehe). Oya, di pinggir atas aula itu ada tempat duduk yang seperti di stadion gitu, jadi kita bisa liat view yan pada lagi resepsi di bawah, kta makannya dari tempat duduk itu (Kalo niat sih naek tangganya, kalo aku sih Males!.hehe)

Di sayap kiri-kanan ada ruang terbuka yang disediakan untuk tamu yang mau menghirup udara luar, tapi ada kursi dan canopy juga, dan taman kecil yang ada air terjun buatannya, jadi cozy lah…

Salon yang dipakai di resepsi ini juga gak paham, tapi so far, karena jenis pilihan bajunya adat Jawa dari bahan beludru, jadi kesan ke pengantennya ‘beurat pisan’ plu dandanannya juga jadi tidak ‘light’ tapi maap ya kayaknya agak medok, mungkin karena menyesuaikan dengan pilihan bajunya yah…

Apa lagi yang mau di tau soal pernikahan kali ini? Pokoknya gedung dan dekor hari itu aku kasih nilai 9. Almost perfecto! Dan selidik punya selidik katanya sewa gedung granadi itu di atas 15 juta ajah gitu? Muaraaahhh banget ya *uhuuukk keselek* hihih

Oke deh, janji reviewnya udah selesai...


Ciaaaoo, sampe ketemu di wedding review selanjutnya

Saturday, January 28, 2012

Wednesday Shabuisme at Hanamasa

By Angelinhere...

Wednesday is another madness to celebrating about : NOTHING! Hehe...
Its just flash in mind to go out and having dinner at Hanamasa.

FYI, having an all you can eat shabu and yakiniku at Hanamas cost about Rp. 108.000,- each.

[Bagian Bakar-bakar MAster Cheff Noyhands)



[alhamdulillah, we're Full!]

and I buy this cute lighter at Superindo Market, for about Rp. 3.000,- ONLY

Ciao... Happy Blogwalking dearest Friend...

Thursday, January 26, 2012

Wedding Preparation : Sudah Siapkah Photo Prewedding Mu?

By Angelinhere

Jiaaaahh, pertanyaan-pertanyaan satu-satu muncul yah mendekati Hari-H kita. Pusing ga dengerinnya? Bikin panas kuping dan kepala doang ya? Hihi…

Mulai dari pertanyaan paling standar, “Persiapannya sudah berapa persen?”, “Temanya mau warna apa?”, “kita-kita Panitia dibeliin baju apa?”, “souvenirnya apa aja?”, sampe hal-hal yang kayaknya gak mesti ditanya juga di Tanya *aaargh* #Keluar tanduk Bridezilla-nya

Terus sekarang Angelinhere mau Tanya-tanya sama bridezilla-nya, “Udah siap beluumm foto pre-wedding nya?”  (khusus capeng yang pake program foto pre-wedding only!)
Nih, menurut Angelinhere yang harus kita siapin sebelum Pre-Wedding Photoshoot :

Budget
Haiah, duit lagi, duit lagi… Hihi. Ya iya ateeuh, emangnya ada yang kaga pake duit kalo mo nikah? :P
Udah sisihin budget belum buat rencana pre-wedding photo? Emang biayanya apa-apa aja sih?
Pertama, mau nyewa fotographer, apa minta tolong temen yang FREE dan jago moto?

Kedua, mau ngadain spot fotonya dimana? Kalo keluar kota, udah nyiapin budget transportasi, makan, dll belum?

Ketiga, Emang mau konsepnya apa sih?? Konsep ini menurutku jangan pake jurus pasrah “terserah fotografernya aja deh…”. Ini khan wedding Mu, 1x seumur hidup, masa gak punya impian apa-apa tho?

Keempat, kalo konsep udah dapet pikirin lagi wardrobe… mo pake outfit apa? Yang pasti sesuaian sama konsep.

Kelima, Mau dandan apa mau jadi golongan naturalis “ini lah aku tanpa make up sama sekali”? budget salon nya piye? Ato mo dandan sendiri juga boleh…

Keenam, calonnya udah ada belum? *jiaaahh, becanda-becanda… Hihi…

Mimpi Ku (Only Me)
Angelinhere itu orangnya banyak maunya, di Pre-Wedding Impian ku :menatap dengan mata nanar: harus ada hal-hal / konsep sebagai berikut yang mencerminkan kita (Angelinhere-Noyboy as a couple in real world)…

Long Distance Relationship
Our relationship came in 1 word : d.i.s.t.a.n.c.e. foto seperti apa yang menggambarkan distance? Mungkin bisa konsep telepon umum, konsep kendaraan umum (bis, kereta,dll) konsep budaya (Jakarta – Jogjakarta) atau hal lain yang menggambarkan kalo kita terpisah di dua daerah yang cukup jauh…
or

Hobby
As I know Noyboy heart so much about riding a motorcycle dan cornering, So I decided to accommodate his side. Aku pengennya ada konsep foto di bangku taman, rumput hijau, jaket kulit, kacamata hitam, sepatu boots, sesuatu yang bisa speak out soal Momotoran. Hihihi
Konsep 1 lagi (kalau memungkinkan), Angelinhere suka banget fashion dan belanja, how about we bond the thing dengan konsep Shopping. Dimana cewenya asyik belanja, cowonya kerepotan bawain belanjaan, sambil berdiri di depan meja cashier sambil buka dompet dan sederet kartu kredit yang limitnya habis dan muka si cowo udah acak-acakan gak karuan, hihihi (tapi konsep shopping ini gak terlalu pingin siy)

Fun & Playfull
How to describe fun & playfull? Angelinhere pengen sesuatu yang berbau Candy Land,include about gulali warna-warni, chocolate, dengan pakaian-pakaian yang colourfull dan warna-warna Candy tentunya : Pink, Cotton Blue, Greenish, Yellowish, etc.
or

The Famous ‘Jatinangor’
We start it from here, from nothing to something ^_^
Angelinhere pengen banget ada konsep Jatinangornya, mungkin ada scene belajar bersama di pelataran gedung apa gitu, terus scene foto di penunjuk jalan menuju kampus masing-masing, terus anything sweet about Jatinangor and our ‘real’ story tercover di konsep ini. Hehehe
or
or
or

Formal
Sebenarnya tidak terlalu penting, tapi berhubung foto graferna pasti nyuruh, dank arena ini yang lazim, yah mo gimana lagi, hayuk lah foto formal… Pake Dress or Kebaya, dan Noyboynya pake jas atau beskap pengantin itu tuh (*uhuk, mesti pinjem : Baca = Sewa, sama tukang rias dah,,, Ngitung duit, criinngg, criiing, criiinnng)
That’s it so Far…

Tuesday, January 24, 2012

Bukan Cuma Tahun yang Naga, Kita juga Panen (buah) Naga Lho!

By Angelinhere

Libur telah tiba…
Libur telah tiba…
Horay…

[Perkenalkeeuuunn, ini Uwa ku yang punya Kebon di Sumedang]

[disuru metik sendiri, sebenernya harus pake gunting motongnya, jadi ini eksyeeenn doang]

[paneeeennn]

[Yuuummyy, Buah Naga Merah Euy...]


[selain panen Naga, disuru juga liat kandang kambing, kambing ettawa, ada juga yang lagi mo dikawinin lho,hihihi]

(Yep, kemarin itu khan sempet long weekend yah, karena hari Senin, 23 Jan 2012 itu Tahun Baru Imlek 2563 = Libuuuurrr dari Sabtu – Senin, Yeeeaaah!)

Biasanya kalo libur gini, mom et dad pasti ngajak ke Sumedang, ngejenguk aki…
Kebetulan juga ada Uwa Bogor disana, dan ngajakin ngeliat kebun naganya dan kandang kambingnya. Namanya bukan Uwa, kalo ga sedikit memaksa…

Sooo, pergilah kita ke kebun Uwa, Panen buah Naga. Naga yang kita panen disini yang warnanya merah… Lebih juicy dan manis, ketimbang buah naga putih yang rasanya sedikit plain -.-“ (menurutku siiyyy)

Enivei, ada yang tau buah naga itu apa? Nih, Angelinhere cariin (source from Wikipedia) :

Tentang Buah Naga
Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari.

Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah terlihat mencolok di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Istilah Thang loy kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit (buah naga).

Pada umumnya, buah naga dibudidaya dengan cara stek atau penyemaian biji. Tanaman akan tumbuh subur jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup sinar matahari dan bersuhu antara 38-40° C. Jika perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada umur 11-17 bulan. Kota Malang berada 400-700 dpl, sangat cocok untuk budidaya buah naga merah. Walaupun memiliki udara yang cukup sejuk, namun mendapatkan sinar matahari yang cukup merupakan syarat pertumbuhan buah naga merah. Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, namun tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka pertumbuhannya akan baik. Dalam waktu 1 tahun, pohon buah naga dapat mencapai ketinggian 3 meter lebih.

Manfaat buah naga

Selain rasanya yang manis menyegarkan, buah naga kaya akan manfaat. Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Belum ada penelitian tentang manfaat buah ini, namun karena asalnya dari jenis buah kaktus dipercaya buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium, dan karbohidrat. Buah naga mengandung serat yang tinggi sebagai pengikat zat karsinogen penyebab kanker dan memperlancar proses pencernaan.

Monday, January 23, 2012

Asus Life Frame : Funny Face

By Angelinhere

Gini nih, kalo Angelinhere di tinggal suruh jaga rumah aki, terus yg lain lagi naik gunung liat kebon naga ^_^

Narsisnya mode ON...
*ngelirik Noyboy

Tahun baru Imlek kali ini kita sekeluarga pergi ke Sumedaaaang and enjoying the quality family time w/ mom,dad, grandpa and uncle and aunty :)

Foto isengnya Angelinhere...






Funny Face w/ family



Welcoming my future husband, My Dearest Noyboy ^_^



I Love u all...
Gong Xi Fat Chai

Thursday, January 19, 2012

Mrs. Nose It All

By Angelinhere

Ouch, yesterday, i just get my nose hurt...
Since there's a big and dirty pimple on my pretty nose, hikkks...

So, here it is on tuesday, welcoming the Mrs. Nose It All :P
(PS: Pssst.. I just feel like i'm 'Nelly' it self the RnB singer with the aid band on his cheek,, hihi)


Tuesday, January 17, 2012

Inspiratrend: Welcoming The Turquoise

By Angelinhere


Tuuhhh kaan, coba cek deh, ternyata warna yg aku pilih untuk jadi warna wedding (hopefully kesampean), ternyata trend warna 2012...

Couldn't agree more, krn fresh bgt kl pake baju-baju atau aksesoris bernada turquoise.
Eh, emangnya Turquoise itu warna yang seperti apa hayo?

Turquoise adalah warna hijau kebiruan. Beberapa menyebutnya warna biru laut. Nama turquoise sendiri diambil dari sejenis batu mulia, turquoise atau pirus. Di tahun 2012, turquoise diprediksi akan menjadi salah satu warna yang naik daun, bukan hanya untuk warna gaun, tapi juga aksesori. Contohnya seperti yang ditunjukkan para selebritas di bawah ini.
(source from Yahoo! Indonesia)

[Represent you : Rihanna with her Fringe Fabs Dress]

[ Named : Eliza Doolittle --> with her shoes as a bold fashion statement, beautifully coloured in Turquoise]

[ This is supermodel : Chanel Iman dalam gaun turquoise yg classy.]

and there rest image cuma asal klak-klik di Mbah Google, barang kali ada sistah-sistah yang lagi blogwalking jadi terinspirasi... ^_^
Sekalian inspirasi buat 'bridesmaid' ato best friend ny yg punyah hajat wedding lagi bingung mau bikin baju yg kayak mana,,,cek this out sist :)




Kenapa harus “The Hartanto-Chronicle ” ?

By Angelinhere

Heyho, we’re back guys…
Temen-temen blogger, tau khan kalo blog tercinta ini namanya “The Hartanto-Chronicle”?

Yaaapp,, Today Cuma mau sharing hal yang penting-gak penting gitu deh… Hehe

First of all, siapa pula sih Hartanto?? Lah ya siapa lagi kalo bukan si Noyhands (My future Hubby), his last name is Hartanto. Then, why chronicle? Dalam kamus bahasa Inggris translate-an ke bahasa Indonesia, chronicle itu artinya kb. 1 sejarah, tarikh. 2 catatan, rentetan kejadian-kejadian, kronik(a). -kkt. mencatat rentetan kejadian-kejadian.

So, The Hartanto-Chronicle artinya : Catatan kejadian yang ada di kehidupannya The Hartanto Family ^_^. Sebenarnya ini semua Cuma keinginan Angelinhere untuk ‘mendokumentasi’ kan apa-apa aja sih yang sudah kita lalui bersama di tahun-tahun yang lalu? Kalo pinjem istilahnya Sheila on 7, inilah sebuah kisah klasik untuk masa depan

Kalau suatu hari kita merasa jenuh dan perlu me-refresh kembali memory, just one click a head and the past is yours… Coz we would never know what would happened in the future, so I’ll save my best...

Then, Enjoy your blogwalking, please...
X.o.X.o

Angelinhere

Wednesday, January 11, 2012

Shuffle Love Song : Reality Bites!

By Angelinhere



Here we come again with Hard Rock FM 87.6 FM Jakarta - Good Morning Hard Rocker Show (GMHR), today story is about their segment on Shuffle Love Songs. There is a guy named Rio and her ‘in love’ dearest named Gladys.

Rio sending an email to Hard Rock FM and ask them to read his request on air so that the public will know what will happened in the future with his own relationship with Gladys. He had the friend turn to be ‘hopefully’ girlfriend for almost a year. They were enjoying so much spending some time together by chit-chatting, watchin’ movies, eat somewhere outside, etc.

This is the day when Rio move forward pumping up his courage to let the girl know about his feeling. Ari Kirana & Desta (Hard Rock announcer) then calling the girl and let her know that she’s on air. Here it is some sort of their conversation :
<--more-->
Announcer : Gladys, selamat Pagi, kita Ari & Desta dari Hard Rock FM,
sekarang kamu lagi on air nih…
Gladys : Hah, beneran? Lagi on air di Radio? Kok bisa, dalam rangka apa?
Announcer : Sebentar yah ada yg mau ngomong sama kamu…
--- 0 ---
Rio : Ehmm….Gladys? Apa kabar…
Gladys : Siapa sih ini?
Rio : Mmm… Ini Rio, ada yang mau gue omongin sama lo, penting banget,
dis…
Gladys : Hah? Kenapa harus on air yah? Kenapa harus di depan public gini?
Emangnya gak bisa ngomongnya diantara kita berdua aja?
Rio : Justru Dis, saking senengnya gue mau ngomongin ini, supaya
seantero Jakarta tau kalo gue lagi bahagia…
Gladys : Aduh, Rio, gue gak suka nih yang public-publik gini… Ngapain sih
emang?!
Rio : Kenapa sih, Kok segitu gak sukanya? Mmm.. Gini, Dis, sebenarnya
selama ini gue tuh sayang sama lo lebih dari seorang teman…
Gladys : Hah? Hmmmhh, Gini loh Rii..Oooo… Gue itu menganggap lo sebagai
teman biasa dan gak lebih. Rada susah kayaknya kalo kita udah
terlalu lama dan selalu menjadi teman terus tiba-tiba harus ada
sesuatu yang special di antara kita? Dan sekali lagi gue gak suka
public seperti ini…
Rio : Kenapa sih, sampe segitunya? Please, gue harus tau alasan lo…
Gladys : Kenapa sih lo harus ngotot banget? Lo bener-bener harus tau
kenapa ya? Begini ya Rio, karena….
LOE GAK AKAN PERNAH SELEVEL SAMA GUE!!

[END OF STORY]
INPUT SHUFFLE LOVE SONGS : The Blowers Daughter by Damien Rice

Moral of the story :
Hey, Reality bites wasn’t it? Somehow there is maybe some kind of person who take him/her self in a higher social status by others. Who breakdown others by some social recognition (social status, may he/she is a ‘money maker’ or a ‘debt maker’, where do you family come from, etc)…
Phieeeww,, Good for Rio because of his failed to propose Gladys as his girlfriend…
But, again, this is reality, this is life…
Like or dislike this is what we should have been through in life…
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...